Thursday, December 29, 2016

"Om, Telolet Om"

Beberapa waktu lalu saya dibingungkan dengan isi timeline Andori di ask.fm atau yang lebih kita kenal Kak Dori (@dorippu), banyak pertanyaan yang muncul di beberapa user lain juga sebenernya. Pertanyaan tersebut adalah "om, telolet om". Saya bertanya-tanya apa makna kalimat tersebut. Kemudian saya bertanya kepada teman saya, "itu loh suara klakson dari abang bis", tanggapannya. Merasa belum mengerti saya mencari di Google (iya, kamu ga salah baca). Ternyata oh ternyata, telolet adalah suatu fenomena dimana orang-orang menunggu bus di pinggir jalan, kemudian berteriak "om telolet om" kepada sang sopir agar 'mendapat' bunyi telolet (klakson) dari bus tersebut. Bahkan kebanyakan dari mereka juga menggunakan kertas yang ditulisi "om telolet om" agar si sopir bisa membaca dari kejauhan (iya kertasnya ada yang gede pisan). Tak jarang dari mereka mengabadikannya lalu mengunggah moment ini ke sosial media. Saking melejitnya telolet ini, banyak artis manca negara pun kengikuti tren ini.
Saya juga pernah melihat teman saya di akun Instagramnya memposting moment tersebut dengan teman-temannya. Tampak setelah klakson dibunyikan kegembiraan mereka meledak. Bisa kau bayangkan sesuatu yang kau tunggu-tunggu akhirnya datang. Saya jadi sadar, bahagia itu sederhana. Tak perlu banyak mengapa, tak perlu banyak modal. Asal kita mau, kita bisa bahagia. Namun tentunya dari kedua belah pihak harus tau tempat dan tau waktu. Agar fenomena ini tidak menjadi sesuatu yang malah menjadi pemicu masalah lain.
Salam, "om, telolet om!"

P.S. : Terima kasih untuk mereka yang dengan baik hari membagikan klakson untuk menghibur mereka yang menunggu. Terima kasih telah berbagi kebahagiaan ke seluruh penjuru dunia di penghujung tahun 2016 yang pelik ini.

Sunday, December 11, 2016

Toko Buku Bekas di Tangerang (Belanja Buku Tanpa Menguras Kantong)

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di jaman modern ini. Kemodernan pun bisa terjadi karena adanya pendidikan. Pola pikir manusia sebagian besar juga bersumber dari pendidikan baik itu pendidikan formal maupun nonformal. Salah satu media yang efektif untuk mendidik seseorang adalah dengan menggunakan buku, walaupun perlu diakui metode membaca tidak efektif pada semua orang apalagi di jaman yang serba canggih ini.
Tapi menurut pandangan pribadi saya, membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Sejak kecil saya selalu menaruh kata 'membaca' di kolom hobi saya. Ketika membaca, saya seperti sedang berdialog dengan seseorang, sang penulis, atau subjek yang diceritakan penulis. Membaca merupakan cara yang lebih mudah untuk mengetahui sesuatu dibandingkan dengan pengalaman. Kita bisa tahu bagaimana keindahan suatu tempat tanpa harus mengunjunginya. Dengan membaca kita turut pula melatih imajinasi kita terhadap sesuatu. Sungguh menyenangkan, bukan?
Sebenarnya banyak media lain seperti Internet. Dengan internet, biaya yang kita keluarkan mungkin akan lebih murah untuk mendapatkan informasi. Dan biasanya ilmu yang kita peroleh akan lebih banyak dan luas. Namun, tidak jarang penulis di dunia maya hanya menyalin potongan materi dari buku cetak, jadi pesan yang disampaikan tidak tuntas atau tidak dalam. Beda halnya ketika kita membaca buku cetak. Informasi yang kita dapat lebih terjamin kelengkapannya. Walaupun budget yang kita keluarkan akan lebih mahal ketika menggunakan buku cetak. Untuk mengatasi hal ini, biasanya saya memilih alternatif lain, yaitu membeli buku bekas. Pasti ketika mendengar buku bekas, yang ada di bayangan kalian adalah buku kotor berwarna kusam dengan bau debu dan halaman yang hilang dimana-dimana. Sebenarnya itu tergantung dimana kalian membeli buku bekas tersebut. Lain halnya jika di Daskabuku Tangerang, buku yang dijualnya disusun di rak yang lumayan rapi, tidak ada robek atau halaman hilang. Buku yang akan kamu beli pun pasti dibersihkan oleh si penjual, jadi tidak perlu khawatir bukunya kotor atau cacat lainnya a. Harganya? Tentu saja miring. Dua hari yang lalu saya membeli tiga buah buku novel dan sebuah ensiklopedia anak, totalnya hanya Rp88,000. Dan saya hanya perlu membayar Rp80,000 karena mendapat potongan harga dari si penjual. (btw terima kasih loh mas. 😂)

Di sana kamu bebas memilih. Banyak jenis buku mulai dari buku ekonomi, sosial, psikologi, agama, hukum, pengetahuan umum, biografi, komik, novel, buku anak-anak, buku resep masak, majalah, dll. Selain menjual buku bekas, di sana juga ada buku baru, memang tidak banyak. Koleksi buku bekasnya mulai dari yang jadul sampai yang agak baru, ada. Di sana saya menemukan beberapa koleksi yang menurut saya menarik di antaranya buku Harry Potter (JK Rowling), Winter In Tokyo (Ilana Tan), 5 cm, Lima Sekawan, Twilight, Serlock Holmes, Nicolas Flamel, dan novel terkenal lainnya. Sekilas saya lihat banyak komik Jepang. Untuk komik Marvel sepertinya tidak ada (atau saya tidak melihatnya saat itu). Untuk melihat koleksinya bisa langsung kunjungi ke tokonya di Perum 2, Tangerang atau belanja online buat kamu yang di luar Tangerang melalui websitenya daskabuku.com. Sekian dulu ocehan saya kali ini, semoga bermanfaat. ☺️
Salam. 🙋



PS : tokonya agak sesak dan tidak ada alat pendingin ruangan jadi saya sarankan belanja online saja untuk kamu yang tidak nyaman dengan kondisi tersebut.

Penipu Popok & Susu di Instagram

Saya ga mau panjang lebar, penipu tsb mengatasnamakan ULI ELISA dengan nomor rekening Bank BRI No.Rek: 0171-0101-4789-530. Nomor yg dipakai ...