Friday, September 28, 2018

Siapakah sebenarnya Nagini dalam dunia Harry Potter?



Belakangan ini di beranda akun YouTube, Instagram, dan Twitter saya diramaikan oleh perbincangan maupun cuplikan final trailer film kedua Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald. Sebagai penggemar, penikmat lebih tepatnya, kisah lanjutan dari dunia Harry Potter, saya turut senang dengan kebaikan JK Rowling untuk terus menghibur para Potterhead (sebutan untuk penggemar Harry Potter) hingga saat ini.

Di film kedua ini, Rowling berusaha menyajikan kisah perlawanan Dumbledor muda melawan Hitler versi dunia sihir, yaitu Grindelwald. Bersama tokoh senter dalam film ini, Newt, Dumbledor berupaya menyelamatkan dunia sihir dan dunia para Muggle (sebutan untuk kaum nonsihir) yang telah dikacaukan oleh Grindelwald.

Selain dikejutkan oleh cerita utama yang menarik, Potterhead juga dikejutkan oleh cuplikan film itu yang memperlihatkan wujud asal Nagini adalah seorang PEREMPUAN!!!!!! Dan perempuan yang memerankan tokoh Nagini itu adalah Claudia Kim (Kim Soo-hyun) seorang aktris Korea Selatan.

 foto: http://moviesroom.pl

NAGINI???? KOREA SELATAN???

Tak lama selang trailer itu dipublikasikan, akun Twitter Rowling langsung dibanjiri oleh komentar netizen. Komentarnya pun bermacam-macam, ada yang pro dan ada yang kontra.
Beberapa di antaranya yang kontra, disebabkan karena Nagini, menurut istilah adalah berasal dari bahasa India, yang berarti ular. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa pihak produksi film memilih orang Korea sebagai pemerannya? Setidaknya begitulah kira-kira komentar netizen.
Melalui akun Twitternya, ia pun mencoba mengklarifikasi hal tersebut.


“LAH NAGINI TUH BAHASA INDIA, NAGA MAH DARI MITOLOGI INDIA”

Setau saya, buku-buku, artikel, pokoknya sumber sejarah itu pasti didapat melalui riset. Di riset tersebut tentunya butuh bukti yang kuat. Hasil riset mengenai sejarah, legenda, yang sifatnya leluri (turun temurun ceritanya disampaikan dari mulut ke mulut) tentu akan menghasilkan perbedaan pada hasil riset tersebut. Mungkin, mungkin nih ya, yang you you baca sama yang doi baca tuh beda. Makanya penafsiran mengenai Nagini itu beda. Lagi pula, zaman dulu orang-orang India datang ke Indonesia menyebarkan agama Hindu kan. Mungkin, dari situ juga, sebuah cerita tentang naga ini mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Sehingga, mungkin (lagi), doi menyimpulkan bahwa Nagini itu berasal dari cerita rakyat orang Indonesia.

Beberapa netizen juga ada yang pro tentunya. Seperti yang satu ini.

“YA TERUS KENAPA BUKAN ORANG INDONESIA AJA YANG JADI PEMERAN NAGINI?”

Sebelumnya, ada gosip bahwa salah satu aktris kesayangan anak zaman 90-an di awal tahun 2000-an, Acha Septriasa, mengikuti casting untuk film ini. Namun sangat disayangkan, karena kondisinya sedang berbadan dua, ia tak bisa memerankan tokoh ular peliharaan Lord Voldemort.
Dan satu lagi, alasan Rowling mengapa memilih aktris Korea....

Mungkin, mungkin nih ya, doi berpendapat bahwa Korea itu masuk ke dalam kategori Chinese. Yha.

Sampai muncul artikel dari beberapa media, yang mengatakan bahwa terpilihnya Kim sebagai hewan peliharaan Voldemort menandakan bahwa kelas orang Asia masih di bawah orang berkulit putih.

Ada juga yang berpendapat bahwa Rowling terlalu sempit melihat, bahwa baginya semua orang Asia sama saja (Korea=Chinese).

Ya gapapa. Ini kan negara demokrasi. Bebas mereka berpendapat.
Saya juga. Tapi menurut saya, GA MASALAH SIAPAPUN YANG MEMERANKAN NAGINI!!!!111!!!!!111!11!11

Mau orang Korea, India, Indonesia, Jepang, Inggris, Amerika, Islandia, Konoha, orang mana aja ya terserah penulis dund!!!!

Ini kan karya sastra, segala struktur pembangun karyanya (unsur intrinsik maupun ekstrinsiknya) terserah pengarang dongsss!!!!!

Bisa aja kan, ibunya Nagini (kita asumsikan ibunya orang Korea juga), namain anaknya pake bahasa India atau dalam hal ini dianggap pengarang dari cerita rakyat Indonesia.

Emang orang Indonesia yang namanya diambil dari bahasa Arab itu harus punya keturunan dari Arab dulu? Ngga kan?

“YAUDAH GAUSAH NGEGAS DONG!!!”

Kritik boleh, saran boleh, tapi pada dasarnya gimana cerita itu kan terserah pengarang. Kita sebagai penikmat karyanya, hanya bisa mengapresiasi, baik dalam bentuk pujian, maupun kritikan. Tidak ada hak daripada kita, untuk mengatur apalagi sampai merendahkan kemampuan pengarang.
Yang penting tetep #BacaBuku 💖

Penipu Popok & Susu di Instagram

Saya ga mau panjang lebar, penipu tsb mengatasnamakan ULI ELISA dengan nomor rekening Bank BRI No.Rek: 0171-0101-4789-530. Nomor yg dipakai ...